Tuesday, July 3, 2012

Tips Mengolah Daging Kambing

Daging Kambing
Protein dan lemak adalah salah satu jenis zat gizi yang dibutuhkan oleh setiap manusia. Protein dan lemak terbagi mejadi 2 kelompok besar yakni hewani dan nabati. Jenis hewani adalah yang bersumber dari hewan. Protein dan lemak hewani dapat Anda dapatkan dari daging sapi, daging kambing, ayam, ikan, dan jenis seafood. Biasanya dalam mengolah jenis makanan hewani sering ditemui beberapa masalah terkait aroma, tekstur, dan rasa. Sebagai contoh aroma amis yang masih terdapat pada makanan seafood, daging sapi bertekstur kasar dan keras terutama daging kambing yang sering beraroma  prengus dan tidak empuk.


Jika Anda termasuk penggemar masakan olahan daging kambing, apakah hasil masakan Anda pernah beraroma prengus dan sulit empuk? Pada dasarnya aroma daging kambing berbeda dengan jenis daging lainnya, yakni lebih beraroma khas yang sering membuat banyak orang kehilangan selera makan. di samping itu terkstur daging kaming lebih keras dan padat sehingga jika salah dalam mengolah, hasil akhir daging tidak empuk. Ada beberapa tips mengolah daging kambing yang dapat Anda terapkan agar masakan Anda gurih, enak, tekstur daging empuk dan bebas aroma prengus:


  1. Jika memilih daging kambing, sebaiknya pilih daging yang berwana merah segar dan tekstur kenyal serta bagian lemaknya berwarna putih juga mengkilap. Untuk bagian tulangnya,pilihlah yang berwarna kemerahan dan lembab.
  2. Daging kambing yang sudah dibersihkan sebaiknya dibungkus dengan plastik atau ditempatkan dalam wadah tertutup. Jika tidak ingin segera dimasak, masukkan ke dalam freezer agar mencegah kontaminasi dengan bakteri atau mikroorganisme lainnya yang dapat membuat daging berubah warna, rasa dan penampilan.
  3. Tidak dianjurkan untuk mencuci daging kambing dengan air sebab dapat membuat aroma prengus menjadi semakin kuat. Daging kambing sebaiknya dilumuri dengan air jeruk nipis atau lemon untuk menghilangkan aroma prengus dan amis. 
  4. Untuk menghilangkan aroma prengus Anda dapat pula melumuri daging kambing dengan jahe yang diparut atau dihaluskan. Aroma jahe yang kuat akan menutupi aroma prengus daging kambing.
  5. Sebelum mengolah daging kambing, sebaiknya daging direbus terlebih dahulu dengan air yang mendidih kemudian dibiarkan hingga buihnya menghilang.
  6. Agar tesktur daging kambing empuk dan tidak keras proses memasaknya harus lebih lama dibandingkan dengan daging sapi sekitar satu jam. Anda dapat pula menggunakan daun pepaya sebagi pembungkus daging ketika melakukan proses pengolahan. Pepaya memiliki enzim yang disebut dengan enzim papain yakni enzim yang dapat membuat daging menjadi lebih empuk. Sebelum membungkus daging kambing, memarkan dahulu daun pepaya terutama pada bagian ruas-ruas daunnya.  
  7. Jika Anda kesulitan menemukan daun pepaya, Anda dapat menggunakan buah nanas. Masukkan parutan nanas ketika merebus daging. 
  8. Selain daun pepaya dan parutan nanas, And dapat pula menggunakan santan ketika merebus daging kambing. Ukuran pemakaian adalah satu butir kelapa untuk satu kilogram daging kambing. Hasil rebusan ini, membuat daging kambing menjadi empuk dan gurih.
  9. Disarankan agar menambahkan bumbu-bumbu dan rempah-rempah saat mengolah daging kambing. Agar aroma daging kambing dapat tertutup oleh aroma rempah-rempah dan bumbu lain.
  10. Untuk Anda yang memiliki tekanan darah tinggi, sebaiknya daging kambing tidak dimasak dengan santan karena akan menambah nilai lemak dan kolesterol sebab daging kambing adalah salah satu sumber lemak hewani yang menyumbangkan nilai kolesterol yang cukup tinggi. Pilihlah olahan daging kambing seperti sop kambing.


No comments:

Post a Comment